BUDIDAYA JAMBU AIR
Standar pemilihan lokasi :
- Curah hujan tahunan : 500-3000mm
- Suhu udara : 18-35º C
- pH tanah : 5,5 – 7,5
- Struktur tanh : subur, gembur, banyak mengandung bahan organik
- Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air minimal 80%
- Tanaman jambu air sangat cocok tumbuh pada tanah datar
- Kemiringan lahan ≤ 40% (dilakukan tindakan konservasi)
II. PERSIAPAN BENIH
Benih yang ditanam adalah benih berkualitas dengan ciri-ciri:
- Tinggi benih berkisar 75-100 cm
- Diameter batang minimal 2 cm
- Penampilan batang mulai dari leher, akar sampai pucuk tunas lurus
- Perakaran baik dan sehat, bebas OPT
- Umur benih : apabila berasal dari asli sambung pucuk adalah 1-2 bulan setelah diaklimatisasi atau 8-12 bulan apabila dari penyambungan awal. Apabila benih berasal dari cangkok maka umur benih adalah satu bulan di polybag/kerancang sejak dipotong dari induknya. (Benih hasil cangkok dipotong dari induk apabila telah berakar) atau langsung ditanam setelah benih dipotong.
III. PENYIAPAN LAHAN
- Membersihkan lahan dari bebatuan, gulma dan sisa-sisa tanaman lain
- Menentukan lubang tanam dengan jarak 6m x 6m atau disesuaikan dengan kondisi lahan
- Memasang ajir pada lokasi lubang tanam
- Menbuat lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm atau 1 m x 1m x 75 cm dengan memisahkan tanah bagian atas dan bawah, biarkan lubang tanam selama dua minggu.
- Dua minggu sebelum tanam, tanah bagian atas dicampur dengan 10-20 kg pupulk organic/kompos, tambahkan kapur (250 gr) dan pasir secukupnya (apabila diperlukan) sebelum dimasukkan
IV. PENANAMAN
- Menyiapkan benih dan diletakkan di dekat lokasi lubang tanam
- Meletakkan benih di dasar lubang tanaman
- Menimbun benih dengan tanah bagian atas, selanjutnya secara berlapis ditimbun dengan tanah bagian bawah sampai kira-kira 5 cm di atas leher akar
- Memasang anjir di kanan-kiri tanaman, ikat dengan tali pada tanaman
- Memadatkan tanah bagian atas dan siram air secukupnya.
- Memotong 1/3 ranting dan daun untuk mengurangi penguapan (respirasi)
- Memberikan tanda pada pohon yang menginformasikan tanggal penanaman.
V. PEMUPUKAN
Dosis pupuk per pohon menurut umur tanaman
Waktu Pemupukan
|
Pupuk kandang (kg)
|
NPK (kg)
|
Saat tanam |
10 – 20
|
-
|
4 bulan setelah tanam |
10 – 20
|
-
|
1 – 3 tahun setelah tanam |
20 – 30
|
0,25 – 0,5
|
Lebih dari 3 tahun setelah tanam |
40 – 60
|
0,5 – dstBertambah 50 gram tiap umur bertambah 1 tahun |
VI. PENGAIRAN
Ketika masih muda, selama 2 minggu pertama tanaman muda perlu diairi 1-2 kali sehari.
Pada musim kemarau penyiraman dilakukan pada sore hari dengan interval 4-5 hari
VII. PEMANGKASAN TAJUK
Pemangkasan pada tanaman yang belum menghasilkan dilakukan 3 bulan setelah penanaman dan diulangi secara teratur setiap 4 bulan sekali hingga mulai berbunga dan telah diperoleh tajuk yang ideal.
Pemangkasan pada tanaman yang sudah menghasilkan dilakukan secara teratur setiap selesai pemanenan pada bagian-bagian tertentu :
a. Pemangkasan Bentuk
- Memotong bagian pucuk dari calon batang utama pada ruas ke 7
- Memilih 3-4 calon tunas primer dan potong tunas lain yang tidak diperlukan
- 3 bulan kemudian dipotong tunas sekunder dan tersier yang tidak dipelihara
- Memangkas tunas air (pang maling)
b. Pemangkasan Pemeliharaan
- Memotong cabang yang tidak menghasilkan buah
- Memotong cabang yang terserang OPT
- Memotong cabang yang sedikit mendapatkan sinar matahari
- Memotong cabang utama atau anak cabang sekunder yang pertumbuhannya tajam ke atas untuk mempertahankan ketinggian tanaman 2 – 2,5 m
VIII. PENJARANGAN CALON BUAH
Pelaksanaan penjarangan calon buah :
1) Mengidentifikasi terhadap tangkai buah yang terbentuk di pohon
2) Memilih calon buah yang hendak dipotong dan yang akan dipertahanan di pohon. Calon buah yang dipotong antara lain : bentuk dan ukuran buah abnormal (kecil) serta terserang OPT
3) Memotong buah pada pangkal tangkai buah yang tidak dikehendaki dengan perlahan agar tidak melukai atau rontok buah yang dikehendaki.
4) Menyisihkan maksimal 4-5 buah dalam setiap tangkai terpilih pada setiap dompolan untuk dipelihara
IX. PEMBRONGSONGAN CALON BUAH
Tujuan : untuk menghindarkan buah dari serangan hama / penyakit dan untuk meningkatkan mutu dan penampilan buah.
Pembrosongan calon buah dilakukan pada saat bunga sari telah gugur
Pelaksanaan :
a) Pembungkusan calon buah dilakukan bersamaan setelah penjarangan calon buah
b) Pembungkusan buah dengan menggunakan plastic bening berlubang atau hygrow
c) Pembungkusan calon buah dilakukan secara perlahan dari arah bawah pembungkus yang belum diikat.
d) Memasukkan buahke kantong pembungkus secara perlahan dari arah bawah ke atas.
e) Rapatkan dan ikat mulut kantong pembungkus pada pangkal buah atau kantong plastic dirapatkan pada ranting kemudian di staples atau untuk kantong Hygrow dengan mengaitkan tali yang terdapat pada plastic hygrow pada pangkal tangkai buah atau ranting (diupayakan tidak ada bagian buah yang tertekan
X. PANEN
1) Panen dilakukan pada buah yang telah mencapai kematangan optimal yang ditandai dengan : perubahan warna buah dari hijau kemerahan kea rah merah tua dengan warna kulit buah mengkilat, daging jambu Dalhari terlihat berisi / penuh (ukuran maksimal)
2) Buah telah mencapai umur 35 – 40 hari sejak pembungkusan calon buah sesuai permintaan konsumen
Pelaksanaan panen ;
a Mengidentifikasi buah yang akan dipanen
b Menyiapkan alat panen
c Memasang tangga sedekat mungkin dengan buah dan pasang seaman mungkin, apabila posisi buah tidak terjangkau
d Menggunakan galah berkantong untuk mengambil buah apabila posisi buah tidak terjangkau
e Memegang bagian ujung buah dalam dompolan secara perlahan dan potong tangkai buah dengan hati-hati
f Meletakkan buah pada tas kain yang telah dipersiapkan dan bawa buah ke luar kebun
Sumber : http://bp3kprambanan.slemankab.go.id/budidaya-jambu-air-dalhari.slm , dan perubahan seperlunya.
0 komentar:
Posting Komentar