BUDIDAYA BUAH MANGGA
Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon
yang berasal dari negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah
Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia. Jenis yang banyak
ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek, gedong, manalagi dan cengkir dan Mangifera foetida
yaitu kemang dan kweni. Masing-masing jenis mangga memiliki kekhasan
baik dari aroma, daging atau tekstur buah serta rasa. Pemintaan beragam
jenis buah mangga dipasaran cukup tinggi, sehingga budidaya buah mangga masih memiliki prospek yang cerah untuk ditingkatkan. Untuk memulai budidaya mangga, dipelukan beberapa
persiapan agar usaha agrobisnis mangga ini berjalan dengan baik.
Penguasaan pengetahuan dan teknik budidaya yang baik serta penerapannya
di lapangan mendukung budidaya ini memperoleh hasil yang optimal.
Berikut Pedoman Budidaya Tanaman Mangga :
A. PEMBIBITAN
1. Perbanyakan dengan Biji
a. Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.
b. Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm3
dengan media tanah kebun dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada
jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x
40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yang gembur. Persemaian diberi naungan
dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai udara di dalam
persemaian menjadi terlalu lembab.Penanaman dengan metode ini, biji ditanam dengan
perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit
tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah.
Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang
benar-benar kuat dan baik.Tahap selanjutnya bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm.Proses penyeleksian bibit dilakukan pada umur 4
bulan, bibit yang lemah dan tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke
kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.
2. Perbanyakan dengan Okulasi
Metode perbanyakan terbaik adalah dengan cara okulasi (penempelan tunas
dari batang atas yang buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur
akar dan tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi adalam bibit di
persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump
(tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun.
Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yang ditempel tidak
busuk.
3. Perbanyakan dengan Pencangkokan
Pencangkokan dilakukan pada batang dengan kriteria tertentu. Batang yang
akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari tanaman
berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan
diberi tanah dan pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau
sabut kelapa.
B. PENGOLAHAN MEDIA TANAM
Dalam budidaya mangga, media tanam merupakan unsur yang penting yang
sangat menunjang pertumbuhan tanaman dengan maksimal. Tahapan pengolahan
media tanam yang perlu dilakukan adalah :
1. Persiapan
Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi dan sumber air.
2. Pembukaan Lahan
a. Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan
mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu
dari areal tanam
b. Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.
3. Pengaturan Jarak Tanam
Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan
sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam
standar adalah 10 m dan diatur dengan cara:
a. segi tiga sama kaki
b. diagonal.
c. bujur sangkar (segi empat).
C. TEKNIK PENANAMAN
Teknik penanaman budidaya mangaa dilakuakan dalam beberapa tahapan, yaitu :
1. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar dan
kedalaman 100 cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman
50 cm dipisahkan dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian
bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikeringanginkan
beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian
bagian bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.
2. Cara Penanaman
Lubang tanam yang telah ditimbun digali kembali
dengan ukuran panjang dan lebar 60 cm pada kedalaman 30 cm, taburi
lubang dengan furadan 10-25 gram. Polibag bibit digunting sampai ke
bawah, masukkan bibit beserta tanahnya dan masukkan kembali tanah galian
sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang dan pasang kayu
penyangga tanaman. \
3. Penanaman Pohon Pelindung
Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yang kuat. Jenis yang biasa dipakai adalah pohon asam atau trembesi.
D. PEMELIHARAAN TANAMAN
Setelah dilakukan persiapan bibit yang berkualitas
baik, serta penanaman pada media yang cukup unsur hara langkah
selanjutnya adalah pemeliharaan tanaman mangga, langkah-langkahnya
adalah :
1. Penyiangan
Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan,
rumput/gulma yang telah dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat
lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu
penggemburan dan pemupukan.
2. Penggemburan/Pembubunan
Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput di
sekitar pangkal batang perlu digemburkan, biasanya pada awal musim
hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan dilakukan
terlalu dalam.
3. Perempelan/Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yang
baik dan meningkatkan produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas
perlu dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya terdapat
3–4 tunas saja. Tunas yang dipilih jangan terletak sama tinggi dan
berada pada sisi yang berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1
tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali. Pada saat ini dilakukan
pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan ketiga, 1
tahun kemudian, dilakukan dengan cara yang sama dengan pemangkasan ke-2.
4. Pemupukan
a. Pupuk organik
o Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, 5 kg pupuk kandang.
o Umur tanaman 2,5–8 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu.
o Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu.
o Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu.
b. Pupuk kandang yang dipakai adalah
pupuk yang sudah tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk dilakukan di
dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).
c. Pupuk anorganik
o Umur tanaman 1-2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman.
o Umur tanaman 1,5-2 tahun: NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman.
o Tanaman sebelum berbunga: ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman.
o Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman.
o Tanaman setelah panen: ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940 gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.
E. PENINGKATAN KUALITAS BUAH
Dari sejumlah besar bunga yang muncul hanya 0,3% yang
dapat menjadi buah yang dapat dipetik. Untuk meningkatkan persentase
ini dapat disemprotkan polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari
diikuti pemberian 300 ppm hormon giberelin. Dengan cara ini, persentase
pembentukan buah yang dapat dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3%. Selamat mencoba !
0 komentar:
Posting Komentar